Koefisien Kelentingan
Bola yang dilemparkan ke dinding /dijatuhkan ke lantai termasuk ke dalam peristiwa tumbukan sehingga dapat dianalisis dengan menggunakan konsep impuls dan momentum. Pada kasus bola dijatuhkan ke lantai, tinggi pantulan bola cenderung lebih rendah dari tinggi bola pada saat dipantulkan setelah terjadi tumbukan dengan lantai. Tinggi rendah pantulan dapat dipengaruhi oleh sifat konstanta bahan tersebut. Konstanta bahan ini disebut KOEFISIEN KELENTINGAN BAHAN
Koefisien kelentingan bahan disebut koefisien restitusi.
Rumus :
Keterangan :
e : koefisien kelentingan
v’ : kelajuan benda setelah tumbukan (m/s)
v : kelajuan benda sebelum tumbukan (m/s)
Untuk tumbukan 2 buah benda yang sama-sama bergerak , koefisien kelentingan dapat ditulis :
Keterangan :
e : koefisien kelentingan
v1 : kelajuan benda 1 sebelum tumbukan (m/s)
v1’ : kelajuan benda 1 setelah tumbukan (m/s)
v2 : kelajuan benda 2 sebelum tumbukan (m/s)
v2’ : kelajuan benda 2 setelah tumbukan (m/s)
ü Jenis-jenis tumbukan berdasarkan besar koefisien kelentingannya :
1. Tumbukan lenting/elastis sempurna
Pada tumbukan lenting sempurna, berlaku :
a. Jumlah energi kinetik benda sebelum dan sesudah tumbukan sama.
b. Koefisien restitusi (e) = 1
momentum saat kecepatan mobil v1 à p1 = m.v1
momentum saat kecepatan mobil v2à p2 = m.v2
2. Tumbukan lenting/elastis sebagian
Adalah tumbukan dengan jumlah energi kinetik setelah akhir tumbukan jauh lebih kecil daripada jumlah energi sebelum tumbukan.
· Ini berarti sesudah tumbukan ada sebagian energi yang hilang.
· Hilangnya energi ini ada beberapa kemungkinan penyebabnya diantaranya :
- Energi dipakai untuk merusak bentuk benda
- Energi dipakai untuk menggetarkan benda-benda yang bertumbukan
- Berbagai hal memerlukan energi misalkan panas, suara dll
Koefisien restitusinya (0 < e < 1)
Keterangan :
h : tinggi benda saat dijatuhkan (m)
h’ : tinggi benda saat memantul kembali (m)
3. Tumbukan tidak lenting sama sekali
Adalah jenis tumbukan yang terjadi setelah tumbukan kedua benda bersatu dan bergerak bersama-sama.
Dalam kondisi ini, benda-benda yang bertumbukan saling menempel satu sama lain. Misalnya terjadi ketika mobil menabrak pohon/sebuah kelereng yang dilemparkan ke arah plastisin. Kecepatan benda setelah bertumbukan sama (v1’ = v2’). Pada tumbukan ini jumlah energi kinetik benda sebelum tumbukan lebih besar dari setelah tumbukan.
· Koefisien restitusinya à ( e = 0 )
Rumus :
Klik link berikut untuk melihat animasi koefisien kelentingan!
(sumber: physicsmaster.orgfree.com/E-Media/Fisdas/9-Tumbukan.swf)